Joker.com

Berilmulah dan Janganlah Sombong

5.27.2009

Bila Rasulullah SAW Menjenguk Kita




Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seizin Allah SWT tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita………

Beliau datang dengan tersenyum dan wajah bersih berseri di depan pintu rumah kita.
Apa yang akan kita lakukan?
Mestinya kita akan merasa sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat lantas mempersilakan beliau masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian tentunya kita akan memohon dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.
Beliau tentu tersenyum………

Tapi barangkali pula kita meminta Rasulullah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat CD dan play station yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkannya ke dalam.
Beliau tentu tersenyum………

Atau barangkali kita teringat pada gambar wanita mengumbar aurat yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang dengan tergesa-gesa.
Beliau tentu tersenyum………

Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita letakkan di ruang tamu.
Beliau tentu tersenyum………

Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita?

Barangkali kita akan teringat bahwa adik kita lebih hafal lagu barat ketimbang menghafal sholawat kepada Rasulullah SAW.
Barangkali kita menjadi malu karena adik-adik kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW, karena kita lupa dan lalai mengajari adik-adik kita.

Beliau tentu tersenyum………

Barangkali kita menjadi malu karena adik kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan Sahabat, tetapi hafal di luar kepala nama tokoh-tokoh film kartun kesukaannya.
Barangkali kita terpaksa menyulap satu kamar menjadi ruang shalat.
Barangkali kita baru sadar bahwa para wanita di rumah kita tidak memiliki satu pun pakaian yang pantas dipakai untuk berhadapan dengan Rasulullah.
Beliau tentu tersenyum……

Belum lagi koleksi buku kita dan adik-adik kita
Belum lagi koleksi kaset kita dan adik-adik kita
Belum lagi koleksi poster di kamar kita dan adik-adik kita
Ke mana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita?

Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan televisi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tak pernah menjalankan sholat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tak biasa membaca AlQuran.

Barangkali kita menjadi malu karena kita tidak mengenal tetangga sebelah rumah kita.
Beliau tentu tersenyum………

Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah menanyakan nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita.
Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah menanyakan nama penjaga masjid di kampung kita.
Betapa senyum beliau masih ada di situ………

Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan pintu rumah kita……
Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan membuat kita repot dan malu?

Maafkan kami ya Rasulullah………
Masihkah beliau tersenyum?
Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir…..

Masya Allah…..betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah.

5.26.2009

ARSITEKTUR LINGKUNGAN

LINGKUNGAN DAERAH KOTA JAKARTA


Jakarta adalah ibu kota yang seharusnya diperhatikan dari segala aspek atau

sudut pandang, diantaranya adalah :


  1. masyarakat atau kepadatan penduduk
  2. Bangunan yang bertambah banyak
  3. Lingkungan yang tidak tertata rapih
  4. Peraturan yang tidak memperhatikan dampak sosial
  5. Lapangan kerja yang terbatas


Masyarakat atau kepadatan penduduk adalah semakin banyak penduduk yang tinggal dijakarta yang mengakibatkan berdampak sosial begitu buruk , yaitu :

tidak seimbangnya luas Jakarta dengan pertambahan penduduk Jakarta, baik dari urbanisasi maupun dari pertambahan penduduk dari Jakarta itu sendiri, yang akhirnya terjadi penyempitan lahan untuk bangunan penduduk , perkantoran,dan pabrik. Sehingga lahan hijau, daerah aliran sungai dan bangunan komposisinya sudah tak seimbang.

Dengan keadaan seperti ini sangat berdampak pada lingkungan dan sosial

masyarakatnya.

Dalam sosial masyarakatnya terjadi persaingan dalam segala hal, contohnya banyak pengangguran , banyaknya gubuk-gubuk dikolong jembatan dan dipinggir kali serta pedagang kaki lima juga kriminalitas yang sangat tinggi yang disebabkan karena sulitnya lapangan pekerjaan.

Dampak lingkungannya adalah banjir,kebakaran,polusi udara, dan wabah penyakit. Semua itu disebabkan karena pertambahan penduduk ,bangunan, kendaraan bermotor yang bertambah banyak tanpa memperhatikan keseimbangan alam.


Banyak peraturan pemerintah yang dibuat tidak memperhatikan lingkungan,dan sosial masyrakat, contohnya adalah:

  1. membiarkan Jakarta jadi pusat pembangunan
  2. membiarkan kendaraan bermotor menjadi banyak
  3. membiarkan bangunan Jakarta bertambah banyak
  4. membiarkan urbanisasi berlanjut terus menerus
  5. membiarkan lahan hijau atau cagar alam menjadi perumahan
  6. kurangnya pembangunan aliran sungai
  7. bedirinya bangunan dipinggir laut serta megguruk sebagian laut atau pantai menjadi dataran


Kesimpulan :

lingkungan yang baik adalah lingkungan yang terdiri dari penghijauan baik tanaman atau tumbuh-tumbuhan,sungai, bangunan serta penduduk yang semuanya tertata rapi.

Jadi kalau kita berbicara lingkungan tidak bisa lepas dari penduduk dan pembangunan. Pemerintah harus membuat peraturan-peraturan lingkungan dan menjadi contoh dalam pelaksanaanya. Sehingga masyrakat sadar bahwa lingkungan adalah satu – satunya yang bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik. Yaitu penghijauan dimana-mana, sungai yang mengalir dengan lancar,polusi udara yang harus dikurangi, dan mewujudkan cita-cita masyarakat yang sadar lingkungan baik pemerintahnya atau rakyatnya.

Selama ini masyarakat sangat kurang tentang sadar akan lingkungan disebabkan karena terbiasa hidup mewah dan hura-hura contohnya adalah membuang sampah sembarangan, budaya naik kendaraan bermotor pribadi padahal telah tersedia angkutan umum, prilaku sewenang-wenang atau bertindak semaunya tanpa memperhatikan kepentingan orang banyak.

Jakarta harus menjadi contoh kota yang lingkungannya tertata rapi baik alamnya atau masyrakatnya, semua ini terwujud bila kita semua sadar akan tanggung jawab sebagai masyrakat yang tinggal dijakarta untuk menjaga dan memperbaruhi lingkungan alam secara bersama-sama atau bergotong-royong dan tidak mempentingkan kepentingan pribadi.

Untuk mewujudkan cita-cita sadar lingkungan hidup

Harus diajarakan secara dini dari semenjak sekolah dasar sampai jenjang tertinggi atau dari anak kecil hingga dewasa. Disini jelas bahwa peran lingkungan alam dan masyarakat yang membuat bangsa ini maju khusus nya adalah ibu kota Jakarta.


Tugas Mata Kuliah Semester 1

ARSITEKTUR LINGKUNGAN

Univ.Mercubuana

By: Joko Tr (gondrong)